dalam diri terbuai sepi, seberkas tanya terpatri dalam imaji
benarkah ini yang kuselami
siang terang benderang, malam kian mencekam
namun ku tetap setia melangkahkan kaki
membelai nurani...
kulangkahkan kakiku menelusuri langit biru
tiada yang temaniku
awan pun membias berlalu, seolah tak kenal waktu
waktu yang senantiasa temaniku
terasa semakin cepat berlalu
berlalu tanpa kita tahu kemana angin berhembus
layangkan sebuah insan...
menanti sebuah keadilan
menanti sebuah impian
menanti sebuah pengharapan
yang tak kunjung nampak, meskipun perlahan...
kuseka peluhku yang mulai mendingin
sesaknya dadaku perlahan kuusap
tenangkan pikiranku seraya tetap berharap
namun tetap tak bisa kupertahankan...
hanya kesedihan yang nampak
dengan semua yang ia tampakkan...
seonggok daging menahan air mata....
No comments:
Post a Comment