2010/02/15

secercah langkah tanpa arah

beranjak dari sebuah tepian dermaga, lalu sejenak berdiri untuk segera melangkah dalam suatu sunyi tengah malam kala sang rembulan menetapku dengan purnamanya....
terdengar sayup angin berhembus seketika menggetarkan kudukku hingga berdiri, namun tak kuelakkan itu semua..
alas papan kayu turut berdecit semarakkan suasana, ketika kuinjakkan kaki yang berat ini melangkah menuju pelabuhan yang mulai hening dalam gelapnya malam..
selangkah demi selangkah...dengan langkah gontai tak berarah..
lambat laun, kulirik satu sudut permukaan air dalam tepian dermaga, seolah-olah ada seseorang yang menatapku tajam...dari bawah air...
sejenak kupalingkan wajah ini dari terpaan pikran yang semakin membuatku tampak tak berarah...
enggan tubuh ini sejenak memalingkan muka...hawa-hawa dingin mulai merasuki diri, sejenak terasa ada yang mengikuti langkahku...
kulemparkan pandanganku jauh ke depan, nampaklah setitik lampu remang-remang yang mulai padam diterpa angin malam pelabuhan....
langkahku kupercepat...meskipun terasa berat....
hingga sedikit demi sedikit cahaya itu semakin mendekat....dekat...
dan sampailah diri ini di hadapan sebuah gubuk tak bertuan, hanya sebuah bola lampu yang menghangatkan suasana...
sebuah gubuk yang hanya terdiri dari tumpukan jerami sebagai atap dari beberapa bilah bambu yang disusun berbentuk persegi, dengan beralaskan tanah kasar agak lembab...kini ditempat inilah aku berdiri..
kembali kulayangkan pandangku mengelilingi sekitar gubuk..dihadapan mata ini terbentang hamparan luas lautan malam yang hening seolah tak pernah ada kehidupan sebelumnya...
meskipun batin ini terasa berat, kuputuskan untuk kupejamkan mata ini...
berniat untuk sejenak terlelap..
hingga mentari kembali menghangatkan hati ini....

No comments: