2006/01/15

menunggu pagi

Simpul kecil terselip di senyum manismu
Kala malam masih dipayungi bintang
Kuyup saat bermandikan cahaya bulan
Selalu ingat akan bayangmu
Dengan senyuman itu …

Sapamu menerka hangat
Membisikkan kata sanubari bercampur emosi
Air pun mengalahkan api … mampu
Api pun turut mengejar air

Dan tawamu menaklukkan hatiku
Membuatku ingin dekatmu
Sedekat jemari mencengkeram dawai melodi gitar klasik
Hingga tercipta sebait lirik terindah
Berhiaskan irama melankolis menyejukkan hati
Tanpa kiranya menjadi karya nurani

Teruntuk sang bidadari hati …

Akankah ku hadir untukku?
Mungkinkah kau bersamaku?
Seperti Adam dan Hawa
Memecahkan kebuntuan misteri hidup
Bersama-sama

Kini …
Malam kembali menyambut heningnya
Burung pun mulai terlelap
Bulan pun masih tetap terbangun

Hanya untuk menunggu pagi...

No comments: