Dirimu …
Mengingatkanku akan suasana malam
Senyuman rembulan … senyummu …
Ditemani bintang … aku ditemani olehmu …
Tampak nyata dalam kasat mata terbuka
Setitik bintang tengah menari
Di kelamnya langit malam
Bintang itu …
Dirimu yang bersamaku
Menemaniku di kelamnya hatiku …
Sepinya jiwaku …
Bukan maksud hati unuk keliru
Itulah keinginanku …
Kau hiasi langit hati ini
Dengan secercah cahaya bintang
Dari hatimu …
Nampak jelas kali ini …
Ya … aku memang suka kamu …
Bintang bersinar di langit kelam
Memuji indahnya suasana malam
Turut berpijak di setiap insan
Dalam lubuk hati yang terdalam
Maafkan aku, bintang
Walau kau hanya sebatas bintang
Terlalu indah untuk kutinggalkan
Tetaplah kau disisiku … bintang
Karena ku sayang kamu …
Sekilas senandung hati seberkas Awan...kadang tertawa, jenius, bahkan bercucuran air mata...
2006/01/17
bintangku...
2006/01/15
menunggu pagi
Simpul kecil terselip di senyum manismu
Kala malam masih dipayungi bintang
Kuyup saat bermandikan cahaya bulan
Selalu ingat akan bayangmu
Dengan senyuman itu …
Sapamu menerka hangat
Membisikkan kata sanubari bercampur emosi
Air pun mengalahkan api … mampu
Api pun turut mengejar air
Dan tawamu menaklukkan hatiku
Membuatku ingin dekatmu
Sedekat jemari mencengkeram dawai melodi gitar klasik
Hingga tercipta sebait lirik terindah
Berhiaskan irama melankolis menyejukkan hati
Tanpa kiranya menjadi karya nurani
Teruntuk sang bidadari hati …
Akankah ku hadir untukku?
Mungkinkah kau bersamaku?
Seperti Adam dan Hawa
Memecahkan kebuntuan misteri hidup
Bersama-sama
Kini …
Malam kembali menyambut heningnya
Burung pun mulai terlelap
Bulan pun masih tetap terbangun
Hanya untuk menunggu pagi...
Kala malam masih dipayungi bintang
Kuyup saat bermandikan cahaya bulan
Selalu ingat akan bayangmu
Dengan senyuman itu …
Sapamu menerka hangat
Membisikkan kata sanubari bercampur emosi
Air pun mengalahkan api … mampu
Api pun turut mengejar air
Dan tawamu menaklukkan hatiku
Membuatku ingin dekatmu
Sedekat jemari mencengkeram dawai melodi gitar klasik
Hingga tercipta sebait lirik terindah
Berhiaskan irama melankolis menyejukkan hati
Tanpa kiranya menjadi karya nurani
Teruntuk sang bidadari hati …
Akankah ku hadir untukku?
Mungkinkah kau bersamaku?
Seperti Adam dan Hawa
Memecahkan kebuntuan misteri hidup
Bersama-sama
Kini …
Malam kembali menyambut heningnya
Burung pun mulai terlelap
Bulan pun masih tetap terbangun
Hanya untuk menunggu pagi...
2006/01/13
for you ...
When I look into the star
I always remember you
I don’t know what you mean
But, for this time
I really need you
Seindah rembulan dibalik dedaunan
Menyibak indah tirainya malam
Menutup kusamnya pandangan sang mentari
Melepas lelahnya perjalanan hari
Membuka cerahnya suasana hati
Kala bintang malam menyejukkan hati
Seperti rinduku untukmu
Senyummu membuka tirai kehidupan yang baru
Melepas lelah hati yang memandang
Walau kadang iri meradang
Kau memang terbaik…
Biarpun langit malam mulai kelabu
Kau coba birukan kembali langitku
Walau segenap kata hendak meronta
Kata itu tak bisa berhembus
Untuk saat ini…
Senja tiba kembali
Malam ini…
Bulan hanya menjadi saksi pelepas rindu
Rinduku akan hadirmu untukku
Entah kapan itu…
Malam ini terasa hampa
Bulan mulai meredup
Gemintang jarang memandang
Tapi aku…
Akan tetap menunggumu …
I always remember you
I don’t know what you mean
But, for this time
I really need you
Seindah rembulan dibalik dedaunan
Menyibak indah tirainya malam
Menutup kusamnya pandangan sang mentari
Melepas lelahnya perjalanan hari
Membuka cerahnya suasana hati
Kala bintang malam menyejukkan hati
Seperti rinduku untukmu
Senyummu membuka tirai kehidupan yang baru
Melepas lelah hati yang memandang
Walau kadang iri meradang
Kau memang terbaik…
Biarpun langit malam mulai kelabu
Kau coba birukan kembali langitku
Walau segenap kata hendak meronta
Kata itu tak bisa berhembus
Untuk saat ini…
Senja tiba kembali
Malam ini…
Bulan hanya menjadi saksi pelepas rindu
Rinduku akan hadirmu untukku
Entah kapan itu…
Malam ini terasa hampa
Bulan mulai meredup
Gemintang jarang memandang
Tapi aku…
Akan tetap menunggumu …
Subscribe to:
Comments (Atom)