Bukan sebait puisi,bukan pula sebaris berita..
Hanya goresan tinta yang teruntai dalam catatan kecil, persinggahan senandung hati...
Dan aku pun mulai bersenandung...
Seolah translasi elegi satu nurani akan sesosok perempuan yang kerap menjadi penghias tabir mimpi. Tabir mimpi bukan sekedar mimpi, namun terwujud nyata dalam kehidupan penuh misteri ini.
Setelah sekian lama kuberikan bahuku sebagai tempat kau sandarkan keluh kesahmu, kau berbagi tawa, bahkan air mata. Namun kini, aku seolah kehilanganmu..kehilangan sosok bidadari penyejuk hati meski terkadang kau kukuhkan diri.
Sekilas senandung hati seberkas Awan...kadang tertawa, jenius, bahkan bercucuran air mata...
2010/09/30
2010/09/01
untukmu, ijinkan aku merefleksikan hatiku..
Terima kasih kembali kuucapkan...
kehadiranmu merupakan suatu anugerah..kau mampu membuat senyumku melengkung dengan sempurna..
dan kuyakin kau pun merasakan hal yang sama..
Bila memang senyummu padaku adalah topeng belaka, tapi kuyakin kau bukanlah seorang seniman topeng yang hanya menunjukkan apa penampilanmu..
kau tentu punya hati yang selalu dirindukan..
ya memang aku bukanlah seorang pria sempurna,
kehadiranmu merupakan suatu anugerah..kau mampu membuat senyumku melengkung dengan sempurna..
dan kuyakin kau pun merasakan hal yang sama..
Bila memang senyummu padaku adalah topeng belaka, tapi kuyakin kau bukanlah seorang seniman topeng yang hanya menunjukkan apa penampilanmu..
kau tentu punya hati yang selalu dirindukan..
ya memang aku bukanlah seorang pria sempurna,
Subscribe to:
Comments (Atom)