2009/12/31

Renungan Akhir Tahun

Dapatkah kita mengenali sesuatu tanpa mengenali diri sendiri lebih dahulu? Dapatkah kita mengejar sesuatu tanpa mengetahui kemampuan kita sendiri? Mengapa kita senang menyusun rencana yang besar di hari depan tapi tidak menyelesaikan persoalan-persoalan di hari ini? Atau mengapa kita hanya meributkan tetek bengek sekarang tetapi melupakan tujuan di hari nanti? Mengapa kita senang melihat dan membicarakan kuman di seberang lautan tetapi enggan dan buta terhadap gajah di pelupuk mata sendiri? Untuk apakah kita merisaukan hal yang belum tentu terjadi? Mengapakah kita mesti khawatir akan kehidupan masa sekarang? Untuk apakah segala keributan-keributan itu? Untuk apakah kita hidup? Siapakah diri kita sesungguhnya? Dan apa yang sesungguhnya kita ingini dalam hidup ini? Apakah artinya segala hasrat, ambisi dan nafsu kita jika hidup yang damai kita angankan tidak tercapai?

Barangkali sekaranglah saatnya kita meninjau diri sendiri. Menerobos masuk ke lubuk sanubari sendiri. Menjelajahi pedalaman pemikiran kita. Kita kumpulkan segala keping kenangan atas hari-hari yang telah kita lewati, menatanya dan mencoba untuk memahami lukisan pengalaman itu. Serta dari cermin diri masa lalu itu kita memulai kembali memperbaharui hidup kita. Langkah demi langkah. Kita mesti menjadi lilin dan menyala menerangi kegelapan dunia.

“Bagaimana aku bisa menjadi lilin sedang untuk menyala saja tak sanggup?”Demikian tulis sebuah SMS yang kuterima. Saya pikir bukannya kita tidak sanggup untuk menyala tetapi kita sudah enggan untuk menyala. Janganlah menangis untuk perbuatan orang lain karena mungkin orang itu malah menertawai kita dengan rasa senang tetapi menangislah karena kebodohan kita. Dalam hidup tidak semestinya kita selalu mengalah demi rasa aman. Bagaimanapun kebenaran mesti juga ditegakkan walau untuk itu kita harus bertarung. Dan jika memang kita harus melawan, berjuanglah dengan jujur. Dengan demikian, kalah atau menang bukanlah masalah. Yang penting kita telah berupaya.

Hidup akan berlanjut terus. The show must go on. Apapun yang terjadi. Maka untuk apakah segala kepalsuan dan kepura-puraan yang kita jalani hanya agar hidup nampak baik? Nampak aman? Bukankah semuanya hanya membuat kita menjadi tertekan, kacau serta membuat penderitaan bertambah. Marilah kita semua bertanggung-jawab atas apa yang telah dan akan kita lakukan dengan memperhatikan kemampuan kita sendiri. Mari, janganlah hidup dalam dunia mimpi saja tetapi berjuanglah dalam dunia nyata. Hidup itu kenyataan yang berlangsung. Dan angan-angan kita simpan sejenak untuk nanti diperguanakan saat kita perlu beristirahat dari segala kekacauan dunia ini. Yang penting kita jujur terhadap diri sendiri. Jujur terhadap orang lain. Jujur terhadap Tuhan. Itu saja.

2009/12/18

Sepasang Sepatu

Menjadi “sama dan serupa” dengan remaja lain merupakan keinginan dari semua
remaja.

Saya ingat benar bagaimana sebagai seorang remaja dalam tahun 1963 saya
merasa harus memiliki sepasang sepatu sport mutakhir yang sedang “in”.

Persoalannya, bulan lalu saya baru saja membeli sepasang sepatu kulit.

Tapi, sepatu sport benar benar sedang mode, oleh sebab itu saya datang
kepada ayah minta bantuannya.

“Saya perlu sedikit uang untuk sepatu sport”, ujar saya suatu petang di
bengkel di mana ayah saya bekerja sebagai montir.

“Willie” ayah kelihatannya terkejut.

“Sepatumu baru berumur satu bulan, tapi Mengapa kini kau perlukan sepatu
baru?”

“Setiap orang memakai sepatu sport yah!”

“Sangat boleh jadi nak, Namun hal tersebut tidak menjadikan ayah mudah
membayar sepatu sport ”

Gaji ayah kecil dan sering tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari.

“Ayah, saya tampak seperti bloon memakai sepatu jenis ini ” kataku sambil
menunjuk kepada sepasang sepatu oxford baru.

Ayah memandang dalam dalam ke mataku.

Kemudian ia menjawab, “Begini saja, Kau pakai sepatu ini satu hari
lagi.Besok, di sekolah, perhatikan semua sepatu dari kawan-kawanmu. Bila
seusai sekolah kau masih berkeyakinan bahwa sepatumu paling butut
dibandingkan sepatu kawan kawanmu, ayah akan memotong uang belanja ibumu dan
membelikanmu sepasang sepatu sports”

Dengan gembira saya pergi ke sekolah, keesokan paginya, penuh keyakinan
bahwa hari itu merupakan hari terakhir bagiku mamakai sepatu oxford yang
ketinggalan jaman ini.

Saya lakukan apa yang ayah perintahkan saya lakukan, namun tidak, saya
ceritakan apa yang saya lihat secara teliti.

Sepatu coklat, sepatu hitam, sepatu tennis yang sudah kusam, semua menjadi
pusat perhatianku.

Pada petang hari, saya memiliki perbendaharaan dalam ingatanku betapa
banyaknya teman teman di sekolah yang juga memakai sepatu bukan sport,
bahkan sepatu - sepatu rusak, berlobang, menganga dan lain lain bentuk yang
sudah mendekati kepunahan sebagai alat pelindung kaki.

Namun banyak juga yang memakai sepatu sport yang gagah, yang senantiasa
berdetak detik penuh gaya bila si pemiliknya menghentakkannya dengan gagah
perkasa.

Setelah sekolah usai, saya berjalan cepat ke bengkel di mana ayah bekerja.
Saya hampir yakin bahwa Senin depan saya juga akan masuk kelompok yang
sedang “in”

Setiap saya menghentakkan tumit saya di jalan, saya membayangkan telah
memakai sepatu sport idaman saya.

Bengkel sepi sekali saat itu. Suara yang terdengar hanya denting-denting
metal dari kolong sebuah chevy tua buatan tahun 1956.

Udara berbau oli, namun pada hemat penciuman saya, asyik sekali.

Hanya seorang langganan sedang menunggu ayah yang sedang bergulat di kolong
chevy tua itu.

“Pak Alva” tanya saya kepada langganan yang sedang menunggu, “masih
lamakah?”

“Entah Will. Kau tahu sifat ayahmu. Ia sedang membongkar persneling, namun
bila ia mendapatkan adanya bagian lain yang tidak beres, ia akan
menyelesaikannya juga.”

Saya bersandar pada mobil abu abu itu.

Apa yang bisa saya lihat hanyalah sepasang kaki ayah yang menjulur keluar
dari kolong mobil.

Sambil menjentik jentik lampu belakang chevy, secara tidak sadar saya
menatap kepada kaki ayah.

Celana kerjanya berwarna biru tua, kusam dan lengket terkena oli, lusuh
pula.

Sepatunya, berwarna putih tua…. ah ….bukan hitam muda……, dan sungguh
sungguh butut, sebagaimana mestinya sepatu seorang montir.

Sepatu kirinya sudah tidak bersol, dan bagian kanan masih memiliki sepotong
kecil kulit tipis, yang dahulu bernama sol. Di ujungnya, sebaris staples
menggigit kedua belah kulit kencang kencang, mencegah jempol kakinya
mengintip keluar. Tali sepatunya beriap riap, dan sebuah lubang
memperlihatkan sebagian dari jari kelingkingnya yang terbalut kaus katun.

“Sudah pulang nak? “ayah keluar dari kolong mobil.

“Yes sir” kataku.

“Kau lakukan apa yang kuperintahkan hari ini?”

“Yes sir”

“Nah, apa jawabmu ?” la memandangku, seolah olah tahu apa yang akan saya
ucapkan.

“Saya tetap ingin sepatu sport ” Saya berkata tegas, dan berusaha setengah
mati untuk tidak memandang kepada sepatu ayah.

“Kalau begitu, ayah harus potong uang belanja ibumu…..”

“Mengapa tidak pergi dan membelinya sekarang?” lalu ayah mengeluarkan
selembar $ 10. dan memancing uang receh untuk mencari 30 sen guna membayar
3% pajak penjualannya.

Saya menerima uang itu dan segera berangkat ke pusat pertokoan, dua blok
dari bengkel di mana ayah bekerja.

Di depan sebuah etalase, saya berhenti untuk melihat apakah sepatu sportku
masih dipajang disana. Ternyata masih! $9.95.

Namun uang saya tidak akan cukup bila saya harus membeli paku paku yang akan
dipakukan pada solnya dan menimbulkan suara klak klik yang gagah.

Saya pikir, untuk lari ke rumah dan minta bantuan dana dari mama, sebab
tidak mungkin kembali kepada ayah dan minta kekurangannya.

Pada saat saya teringat kepada ayah, sepatu tuanya tampak membayang
melintasi kedua mataku.

Jelas tampak kebututannya, sisinya yang compang camping, paku paku yang
telah mengintip keluar dan sebaris staples yang umumnya dipakai untuk
menjepit kertas.

Sepatu kulit usang yang dipakainya untuk menghidupi keluarganya.

Pada waktu musim dingin yang menggigit, sepatu yang sama dipakainya
melintasi jalan jalan yang dingin, menuju kepada mobil mobil yang mogok.

Namun ayah tidak pernah mengeluh.

Terpikir olehku, betapa banyaknya benda benda yang seharusnya dibutuhkan
ayah, namun tidak dimilikinya, semata mata agar saya mendapatkan apa yang
saya ingini.

Dan kementerengan sepatu sport yang ada di balik kaca etelase di hadapanku
mulai memudar.

Apa jadinya bila ayah bersikap sepertiku.

Sepatu jenis apa yang saat ini kupakai, bila ayahku bersikap seperti saya
bersikap.

Saya masuk ke dalam toko sepatu itu.

Sebuah rak besar terpampang megah, penuh berisikan sepatu sport yang sungguh
keren.

Di sampingnya, terdapat sebuah rak lain, dengan sebingkai tulisan “obral
besar. 50% discount”.

Dibawah bingkai itu tergeletak sepatu sepatu semodel sepatu ayah, beberapa
generasi lebih muda, tentunya.

Otakku bermain ping pong. Mula mula sepatu ayah yang butut.

Dan sekarang sepatu baru. Pikiran tentang: menjadi “in” dan seirama dengan
remaja lain di sekolah.

Dan kemudian pikiran tentang ayah,…. telah mengalahkannya.

Saya mengambil sepatu ukuran 42 dari rak yang berdiscount.

Dengan segera berjalan ke arah meja kasir, ditambah pajak, jadilah bilangan
$ 6.13.

Saya kembali ke bengkel dan meletakkan sepatu baru ayah di atas kursi di
mobilnya.

Saya mendapatkan ayah dan mengembalikan uang kembalian yang masih tersisa.

“Saya pikir harganya $ 9.95″ kata ayah.

“Obral” kataku pendek.

Saya mengambil sapu, dan mulai membantu ayah membersihkan bengkel.

Pukul lima sore, ia memberi tanda bahwa bengkel harus ditutup dan kami harus
pulang.

Ayah mengangkat kotak sepatu ketika kami masuk ke dalam mobilnya.

Ketika ia membuka kotak itu, ia hanya dapat memandang tanpa mengucapkan
sepatah katapun.

Ia memandang kepada sepatu itu lama-lama, kemudian kepadaku.

“Saya pikir kau membeli sepatu sport”, katanya pelan.

“Sebetulnya ayah, … tapi …. Saya tak sanggup meneruskannya.

Bagaimana saya harus menjelaskannya bahwa saya sungguh ingin menjadi
seperti ayah?

Dan bila saya tumbuh menjadi dewasa, saya sungguh ingin menjadi seperti
orang baik ini, yang Tuhan berikan kepada saya sebagai ayah saya.

Ayah meletakkan tangannya pada bahu saya, dan kami saling memandang untuk
waktu sesaat.

Tidak ada kata kata yang perlu dikatakan. Ayah menstarter mobil, dan kami
pulang.

Terima kasih Tuhan, karena engkau telah memberiku seorang ayah yang baik dan
bertanggung jawab.

Kisah Lalat dan Semut

Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. "Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar," katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, "Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?" "Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita." Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?"

Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, "Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama." Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius,
"Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini."


"Untuk mencapai tujuan, Para Pemenang tidak melakukan hal-hal yang sama, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda."

2009/12/17

Love Story

We were both young when I first saw you
I close my eyes
And the flashback starts
I'm standing there
On a balcony in summer air

See the lights
See the party, the ball gowns
I see you make your way through the crowd
And say hello, little did I know

That you were Romeo, you were throwing pebbles
And my daddy said stay away from Juliet
And I was crying on the staircase
Begging you please don't go, and I said

Romeo take me somewhere we can be alone
I'll be waiting all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story baby just say yes

So I sneak out to the garden to see you
We keep quiet 'cause we're dead if they knew
So close your eyes
Escape this town for a little while

'Cause you were Romeo, I was a scarlet letter
And my daddy said stay away from Juliet
But you were everything to me
I was begging you please don't go and I said

Romeo take me somewhere we can be alone
I'll be waiting all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story baby just say yes

Romeo save me, they try to tell me how to feel
This love is difficult, but it's real
Don't be afraid, we'll make it out of this mess
It's a love story baby just say yes
Oh oh

I got tired of waiting
Wondering if you were ever coming around
My faith in you is fading
When I met you on the outskirts of town, and I said

Romeo save me I've been feeling so alone
I keep waiting for you but you never come
Is this in my head? I don't know what to think
He knelt to the ground and pulled out a ring

And said, marry me Juliet
You'll never have to be alone
I love you and that's all I really know
I talked to your dad, go pick out a white dress
It's a love story baby just say yes

Oh, oh, oh, oh
'Cause we were both young when I first saw you



A Song by Taylor Swift

2009/12/16

Alphabet for Us


A : Accept. Terimalah diri anda sebagaimana adanya.

B : Believe. Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.

C : Care. Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup. dan pedulilah kepada lingkungan anda.

D : Direct. Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.

E : Earn. Apa yang kita lakukan, itulah yang akan kita dapat. positif maupun negatif. cobalah selalu bersyukur akan apa yang telah anda dapatkan.

F : Face. Hadapi masalah dengan benar dan yakin.

G : Go. Berangkatlah dari kebenaran.

H : Homework. Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.

I : Ignore. Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda dalam mencapai tujuan.

J : Jealously. Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri.

K : Keep. Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal. karena gagal adalah salah satu langkah menuju keberhasilan

L : Learn. Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

M : Mind. Fokuskan fikiran terhadap cita-cita dan jangan terfikir untuk berleha-leha.

N : Never. Jangan pernah putus asa, seberat apa pun rintangan yang akan menghadang kelak. karena harapan itu selalu ada.

O : Observe. Amatilah segala hal di sekeliling anda.Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.

P : Patience. Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.

Q : Question. Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.

R : Respect. Hargai diri sendiri dan juga orang lain.

S : Self confidence, self esteem, self respect.Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan
diri membebaskan kita dari saat-saat tegang.

T : Take. Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda. cobalah untuk berani mengambil resiko.

U : Understand. Pahami bahwa hidup itu naik turun,namun tak ada yang dapat membunuh semangat anda, kecuali anda sendiri.

V : Value. Nilai diri sendiri dan orang lain secara adil,berusahalah melakukan yang terbaik.

W : Work. Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo'a.

X : X'tra. Usaha lebih keras membawa keberhasilan.

Y : You. Anda dapat membuat suatu yang berbeda dengan orang yang lain.

Z : Zero. Usaha nol membawa hasil nol pula



Syukuri, Sabar, n ttp Semangat!!!

Alphabet for Us


A : Accept. Terimalah diri anda sebagaimana adanya.

B : Believe. Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.

C : Care. Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup. dan pedulilah kepada lingkungan anda.

D : Direct. Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.

E : Earn. Apa yang kita lakukan, itulah yang akan kita dapat. positif maupun negatif. cobalah selalu bersyukur akan apa yang telah anda dapatkan.

F : Face. Hadapi masalah dengan benar dan yakin.

G : Go. Berangkatlah dari kebenaran.

H : Homework. Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.

I : Ignore. Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda dalam mencapai tujuan.

J : Jealously. Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri.

K : Keep. Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal. karena gagal adalah salah satu langkah menuju keberhasilan

L : Learn. Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

M : Mind. Fokuskan fikiran terhadap cita-cita dan jangan terfikir untuk berleha-leha.

N : Never. Jangan pernah putus asa, seberat apa pun rintangan yang akan menghadang kelak. karena harapan itu selalu ada.

O : Observe. Amatilah segala hal di sekeliling anda.Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.

P : Patience. Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.

Q : Question. Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.

R : Respect. Hargai diri sendiri dan juga orang lain.

S : Self confidence, self esteem, self respect.Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan
diri membebaskan kita dari saat-saat tegang.

T : Take. Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda. cobalah untuk berani mengambil resiko.

U : Understand. Pahami bahwa hidup itu naik turun,namun tak ada yang dapat membunuh semangat anda, kecuali anda sendiri.

V : Value. Nilai diri sendiri dan orang lain secara adil,berusahalah melakukan yang terbaik.

W : Work. Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo'a.

X : X'tra. Usaha lebih keras membawa keberhasilan.

Y : You. Anda dapat membuat suatu yang berbeda dengan orang yang lain.

Z : Zero. Usaha nol membawa hasil nol pula



Syukuri, Sabar, n ttp Semangat!!!

2009/12/15

HIPNOTIS???? kita juga bisa....

Jika Anda mendengar kata 'hipnotis' apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran Anda?

Saya sangat menyayangkan apabila istilah 'hipnotis' sering dikaitkan dengan kriminalitas yang ada di jalan-jalan dan sering diberitakan di media massa. Mungkin saja kejahatan-kejahatan itu terjadi, TAPI itu sama sekali bukan hipnosis. Istilah ini juga sering dikaitkan dengan hal-hal supranatural, mistik dan klenik, padahal hipnosis adalah suatu fenomena alami (natural) yang dialami oleh semua orang! Percaya atau tidak, setiap orang rata-rata mengalami keadaan hipnosis mereka sendiri minimal 12 kali dalam sehari. Contohnya saat Anda menonton film dan terlarut di dalamnya, lalu Anda menangis dan tertawa karena film tersebut, sebenarnya Anda sedang ter-hipnosis oleh film tersebut.

Atau pernahkah Anda mengendarai mobil melewati rute yang rutin Anda lewati, Anda begitu tenggelam dalam pikiran Anda hingga Anda sadar Anda telah sampai di tujuan tanpa dapat mengingat proses perjalanan tersebut? Sebuah contoh lain: saat Anda menonton sebuah pertandingan bola di televisi, Anda demikian fokus pada pertandingan tersebut sehingga Anda melupakan sekeliling Anda dan dapat ikut berteriak gembira ketika tim favorit Anda mencetak gol. Contoh-contoh diatas adalah proses hipnosis sederhana yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita.

Pikiran kita memiliki pengaruh yang sangat besar dan sangat kuat terhadap tubuh kita. Berikut ini adalah sebuah percobaan sederhana untuk menunjukkan kepada Anda betapa kuat dan besarnya pengaruh pikiran kita terhadap tubuh kita

Bayangkan Anda mengambil sebuah jeruk lemon, dan besarnya sebesar kepalan tangan Anda, warnanya kuning cerah, sekarang rasakan teksturnya di telapak tangan Anda, lalu sekarang bayangkan Anda membelah dua jeruk lemon tersebut dengan sebuah pisau, lalu bayangkan Anda mengangkat potongan jeruk lemon tersebut dan memerasnya di atas mulut Anda. Rasakan cairan jerus yang tersebut mengalir di lidah Anda. Anda mengecap semua sari-sarinya yang masam sekali, rasakan betapa masam nya jeruk itu...dan apa yang terjadi?....mulut Anda sekarang memproduksi banyak sekali saliva atau air liur, dan hal ini terjadi karena sesuatu yang tidak nyata, .....Anda hanya membayangkan jeruk lemon tersebut di pikiran anda!

WHAT THE MIND THINK, THE BODY WILL CREATE....

Apa yang dipikirkan oleh pikiran akan diciptakan oleh tubuh
Dan latihan sederhana yang baru saja Anda lakukan diatas tadi adalah suatu bentuk hipnosis yang paling sederhana

Jadi apa itu Hipnosis?
Hipnosis adalah keadaan natural yang dialami oleh setiap manusia!

Dari percobaan tadi, Anda dapat memahami bagaimana kata-kata menghadirkan gambar dalam pikiran Anda dan bagaimana gambar tersebut menimbulkan serangkaian reaksi dan pengalaman yang dialami oleh diri Anda.

Mental dan pikiran kita memilki kekuatan yang luar biasa, karena dari hal kecil saja yang kita rubah dari pikiran kita, akan memiliki dampak terhadap tubuh, pengalaman dan kehidupan kita. Sesuatu yang kita rubah dari internal kita akan memilki dampak yang besar pada dunia eksternal kita

What the mind think, the body will create!

William James dari Harvard University mengatakan: "The greatest revolution of my generation is the discoveries that individual can change the outer aspect of their live by changing the inner aspect of their live."

Ingat, pikiran kita mempengaruhi secara langsung seluruh perasaan dan tindakan kita. Bagaimana kita berpikir akan menentukan reaksi emosional yang ada di dalam diri kita dan ini akan menentukan bagaimana kita bertindak dan menentukan segala sesuatu yang kita alami dan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita!



source : unknown red*

2009/11/23

catatan tentang teman

A friendship is forever,
if a friend is true.
They must be by your side,
no matter what you go through.

They listen to your problems
and try to help you out,
and tell you what you need to know,
even if they have to shout.

They'll never leave your side
when you ask them to stay,
and no matter what the hour,
they're just a phone call away.

They're there to wipe your tears,
even if you cry the Nile,
and any type of frown they
can turn into a smile.

Even with all your troubles,
they can fill your life with joy,
and help you to get over
the rejection of a boy.

They'll stay up till early morning
just so you two can talk,
and when you need to think things out,
they'll go with you for a walk.

You see, a good friend will be there
no matter what you do.
Dear friend, I am this friend, and
more. To you I will be true.

Let our friendship be like a circle,
for circles are forever; they have no end
and that is precisely how long
I would like to be your friend.

bahaya sosis

for everyone

Barangkali semua orang tahu sosis adalah makanan yang lezat. Makanan berbentuk bulat panjang dan berwarna merah atau coklat ini terbuat dari daging, bisa daging ayam, sapi, domba, ikan atau babi. Setelah diolah, daging-daging tersebut kemudian dibungkus dengan bungkus buatan atau usus hewan.

Sosis digemari banyak orang, karena selain rasanya lezat, makanan ini juga tergolong mudah disajikan. Bahkan belakangan ada sosis yang bisa langsung disantap tanpa perlu dimasak lagi.

Namun siapa yang menyangka dibalik kelezatan sosis ternyata ada bahaya yang mengancam, yakni kanker usus. Peringatan ini tidak main-main, bahkan para peneliti Inggris berungkali mengingatkan bahwa mengkonsumsi sosis satu batang per hari dapat meningkatkan resiko kanker usus.

2009/11/19

ada apa denganmu..

Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur dihatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Baru sekali ini aku melihat karya surga dalam mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya
Bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja

2009/11/15

Trouble is a friend

Trouble will find you no mater where you go, oh oh.
No Matter if you're fast no matter if you're slow, oh oh.
The eye of the storm and the cry in the morn, oh oh.
Your fine for a while but then start to loose control.

*
He's there in the dark,
he's there in my heart,
he waits in the winds
he's gotta play a part.
Trouble is a friend,
yeah trouble is a friend of mine. oh oh!

Trouble is a friend but trouble is a foe, oh oh.
And no matter what I feed him he always seems to grow, oh oh.
He sees what I see and he knows what I know, oh oh.
So don't forget as you ease on down the road.

*
So don't be alarmed if he takes you by the arm.
I won't let him win, but im a sucker for his charm.
Trouble is a friend,
yeah trouble is a friend of mine. Oh oh!

Oh how I hate the way he makes me feel.
And how I try to make him leave; I try.
Oh Oh I try!



Lenka - Trouble Is A Friend

2009/11/10

千の夜をこえて Sen no Yoru wo Koete

Performed by: Aqua Timez
Lyrics/Music: 太志 (Futoshi)

愛されたいでも愛そうとしない
その繰り返しのなかを彷徨って
僕が見つけた答えは一つ怖くたって傷ついたって
好きな人には好きって伝えるんだ

aisaretai demo aisou to shinai
sono kurikaeshi no naka wo samayotte
boku ga mitsuketa kotae wa hitotsu kowakuta tte kizutsuita tte
sukina hito ni wa suki tte tsutaerun da

あなたが僕を愛してるか愛してないか
なんてことはもうどっちでもいいんだ
どんなに願い望もうが
この世界には変えられぬもんが沢山あるだろう
そうそして僕があなたを愛してるという事実だけは
誰にも変えられぬ真実だから

anata ga boku wo aishiteru ka aishitenai ka
nante koto wa mou docchi demo iin da
donna ni negai nozomou ga
kono sekai ni wa kaerarenu mon ga takusan aru darou
sou soshite boku ga anata wo aishiteru to iu jijitsu dake wa
dare ni mo kaerarenu shinjitsu dakara

千の夜をこえてあなたに伝えたい
伝えなきゃならないことがある
愛されたいでも愛そうとしない
その繰り返しのなかを彷徨って
僕が見つけた答えは一つ怖くたって
傷ついたって好きな人には好きって伝えるんだ
気持ちを言葉にするのは怖いよ
でも好きな人には好きって伝えるんだ

sen no yoru wo koete anata ni tsutaetai
tsutaenakya naranai koto ga aru
aisaretai demo aisou to shinai
sono kurikaeshi no naka wo samayotte
boku ga mitsuketa kotae wa hitotsu kowakuta tte
kizutsuita tte sukina hito ni wa suki tte tsutaerun da
kimochi wo kotoba ni suru no wa kowai yo
demo sukina hito ni wa suki tte tsutaerun da

この広い世界で巡り会う喜びを言葉じゃ言い表せないね
だから僕達は微笑み色鮮やかに過ぎる秋をドレミで唄って
冬を背に春の木漏れ日を待ち
新しく生まれ変わる誰かを守るようにと

kono hiroi sekai de meguriau yorokobi wo kotoba ja iiarawasenai ne
dakara bokutachi wa hohoemi iro azayaka ni sugiru aki wo DOREMI de utatte
fuyu wo se ni haru no komorebi wo machi
atarashiku umarekawaru dareka wo mamoru you ni to

来た道と行き先振り返ればいつでも臆病な目をしていた僕
向き合いたいでも素直になれない
まっすぐに相手を愛せない日々を
繰り返してはひとりぼっちを嫌がったあの日の僕は
無傷のままで人を愛そうとしていたい

kita michi to ikisaki furikaereba itsudemo okubyou na me wo shite ita boku
mukiaitai demo sunao ni narenai
massugu ni aite wo aisenai hibi wo
kurikaeshite wa hitoribocchi wo iyagatta ano hi no boku wa
mukizu no mama de hito wo aisou to shite itai

千の夜をこえて今あなたに会いに行こう
伝えなきゃならないことがある
愛されたいでも愛そうとしない
その繰り返しのなかを彷徨って
僕が見つけた答えは一つ怖くたって
傷ついたって好きな人には好きって伝えるんだ
その思いが叶わなくたって好きな人に好きって伝える
それはこの世界で一番素敵なことさ

sen no yoru wo koete ima anata ni ai ni yukou
tsutaenakya naranai koto ga aru
aisaretai demo aisou to shinai
sono kurikaeshi no naka wo samayotte
boku ga mitsuketa kotae wa hitotsu kowakuta tte
kizutsuita tte suki na hito ni wa sukitte tsutaerun da
sono omoi ga kanawanakuta tte sukina hito ni suki tte tsutaeru
sore wa kono sekai de ichiban suteki na koto sa

2009/11/07

Nakhoda dan Pelaut terbaik

Pada suatu malam yang berkabut tebal di Selat Sunda, seorang nakhoda kapal terbaik Indonesia melihat sesuatu yang mirip dengan lampu sebuah kapal lain yang menuju ke arah kapalnya. Sang nakhoda memerintahkan anak buahnya menghubungi kapal itu dengan memberikan sinyal berupa cahaya: “Ubahlah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”

Jawabannya: “Ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”

Lalu, sang nagkhoda yang cerdas itu menjawab: “ Aku nakhoda terbaik di sini, jadi kamulah yang harus mengubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan. ”

Jawabannya: “Aku juga pelaut kelas satu di negeri ini – ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”

Jawaban itu benar-benar membuat sang nakhoda terbaik itu murka, sehingga dia membalas sinyal itu kembali: “Aku kapal perang – ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”

Jawabannya: “ Dan aku mercu suar. Ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan segera! ”

Pelajaran Berharga: Jangan pernah meminta orang lain berubah agar tujuan Anda tercapai. Andalah yang harus berubah terlebih dahulu karena itu justeru lebih mudah Anda mencapai tujuan Anda)


source : unknown

2009/11/06

hanya kutipan

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.....
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api...
yang menjadikannya abu......
aku ingin mencintaimu dengan sederhana....
seperti isyarat yang tak sempat dikirim awan kepada hujan......
yang menjadikannya tiada......

2009/10/13

La storia di Little Fish and Water

Un giorno un padre e figlio erano seduti a chiacchierare chat sulla riva. Padre disse al figlio: "Guarda figlio mio, l'acqua è così importante in questa vita, senza acqua siamo tutti andando a morire."

Allo stesso tempo, un piccolo pesce ad ascoltare la conversazione da sotto la superficie dell'acqua, egli divenne improvvisamente agitato e voleva sapere se l'acqua, che ha detto è stata così importante in questa vita. Il pesciolino nuoto da monte a valle, come ha chiesto ogni pesce incontrati, "Ehi, sai dove l'acqua? Ho sentito la gente parlare, senza che l'acqua della vita morirà. "


A quanto pare tutti gli altri pesci non so dove l'acqua era, il pesciolino ricevendo inquieto, e nuotò verso la primavera di incontrare grandi pesci che sono stati sperimentati, il pesce più anziani, piccoli pesci che chiedono la stessa cosa, "Dov'è l'acqua?"

Grandi pesci rispose, "Non son, non turbato, l'acqua era già ti circondano, in modo che non si accorgono neppure. E 'vero che, senza acqua si muore ".

Qual è il significato della storia per noi? Gli esseri umani hanno a volte una situazione come i pesci piccoli, perché vi è venuto sulla vita e la felicità, quando era viva, anche la felicità è inghiottito al punto che egli non se ne accorgeva.

2009/10/12

Kisah Ikan Kecil dan Air

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang bincang di tepi sungai. Kata ayah kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”


Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, “Dimanakah air?”

Jawab ikan sepuh, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita akan mati.”

Apa arti cerita tersebut bagi kita ? Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.

source : unknown

Kerang Mutiara atau Kerang Rebus

Suatu saat, ketika saya sedang memancing ikan di rawa, Ayah saya datang dan kemudian duduk di samping saya. “Mil, bapak punya cerita tentang kerang mutiara dan kerang rebus, sambil mancing kamu dengarkan ya,” kata bapak saya.

Sambil terus saya memancing, Ia bertutur, “Ketika kerang belia mencari makan dibukalah penutup badannya, ketika itu pasir masuk ke dalam tubuh kerang belia itu. Sang kerang menangis, “Bunda sakit bunda…sakit…ada pasir masuk ke dalam tubuhku.” Sang Ibu menjawab, “Sabarlah anakku, jangan kau rasakan sakit itu, bila perlu berikan kebaikan kepada sang pasir yang telah menyakitimu.”

Kerang beliapun menangis, namun air matanya ia gunakan untuk membungkus pasir yang masuk ke dalam tubuhnya. Hal ini terus menerus ia lakukan. Rasa sakit itupun secara ber-angsur berkurang bahkan kemudian hilang. Ajaibnya, pasir yang membuat sakit tubuh kerang itu justru telah berubah menjadi butiran yang sangat cantik. Ya, pasir yang masuk ke dalam kerang belia itu telah berubah menjadi mutiara.

Ketika kerang itu dipanen dan kemudian dijual, maka kerang yang berisi sebutir pasir itu harganya mahal. Sementara kerang yang tak pernah merasakan sakitnya pasir dalam tubuhnya, ia menjadi kerang rebus yang dijual murah bahkan di obral di pinggir-pinggir jalan.

Setelah menarik napas panjang, ayah saya melanjutkan, “Kalau kamu tidak pernah mendapat cobaan dan merasakan rasa sakit, maka kamu akan menjadi kerang rebus atau orang murahan. Tapi kalau kamu mampu menghadapi cobaan, bahkan mampu memberikan manfaat kepada orang lain ketika kamu sedang mendapat cobaan, maka kamu akan menjadi mutiara.”

“Anakku…, kerang rebus dijual obral di pinggir jalan sementara mutiara dijual mahal, diletakkan di tempat terhormat dan dikenakan oleh orang-orang yang terhormat. Hidup adalah pilihan wahai anakku… kamu bisa memilih hendak menjadi kerang mutiara atau kerang rebus, semua terserah kamu.” Ayah saya kemudian bertanya, “Kamu memilih menjadi apa, mil?” Maka, segera saya jawab, “Saya ingin menjadi kerang mutiara pak!

2009/10/11

Kisah tentang Gema

Seorang anak dan ayahnya berjalan di pegunungan. Tiba-tiba, anaknya jatuh dan terluka sambil terteriak, "AAAhhhhhhhhhhh!!!"

Kemudian anak itu kaget ketika mendengar ada suara balasan dari suatu tempat di pegunungan itu, "AAAhhhhhhhhhhh!!!"
Didorong oleh rasa ingin tahu, ia berteriak, "Siapa kamu?"
Ia menerima balasannya, "Siapa kamu?"
Dan ia berteriak, "Saya mengagumi kamu!"
Suara itu menjawab, "Saya mengagumi kamu!"

Marah atas jawaban yang ia terima, ia berteriak, "Pengecut!"
Ia kemudian menerima jawaban, "Pengecut!"
Ia kemudian berpaling pada ayahnya dan bertanya, "Apa yang sedang terjadi, Ayah?"

Ayahnya tersenyum dan berkata, "Anakku, Coba perhatikan."
Kemudian orang tua itu berteriak, "Kamulah sang juara!"
Suara itu menjawab, "Kamulah sang juara!"
Anak itu terkejut, namun ia tidak mengerti.

Kemudian sang ayah menjelaskan, "Orang menyebut ini GEMA, tapi sesungguhnya ini adalah HIDUP. HIDUP selalu memberi imbalan atas apa yang kamu katakan atau lakukan.
Hidup kita adalah refleksi dari perbuatan kita. Bila kamu ingin mendapatkan cinta dalam hidup ini, wujudkanlah cinta dalam hatimu. Bila kamu ingin meningkatkan kemampuan team kamu, tingkatkanlah kemampuanmu sendiri. Ini berlaku dalam segala hal, dalam segala aspek kehidupan. HIDUP akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kamu berikan kepadanya."

"HIDUPMU BUKANLAH SEBUAH KEBETULAN. IA ADALAH REFLEKSI DARI DIRIMU!"

Pengarang: Tidak Diketahui; Sumber: www.indianchild.com

2009/10/09

Kadang lupa akan kebaikannya....

nemu cerita ini pas browsing. yang mau silakan baca, yg enggak juga gpp hehe .baca sekalian diambil hikmahnya ya !

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dear Diary,
Hai Di, udah lama Vella ngga nulisin kamu yah, banyak banget yang Vella mau ceritain ke kamu Di. Tadi pagi Vella sama temen-temen ngomongin cowok masing-masing. Di masih inget sama Evan kan? cowoknya Vella? Vella malu banget deh sama dia. Dia soalnya nggak kayak cowok-cowok temen Vella yang lain Di. Sebel deh sama Evan, bayangin deh Di semua minusnya Evan nih yah:
• Minus 10 karena dia nggak punya handphone, padahal cowok-cowok temen Vella yang lain punya handphone.
• Minus 10 karena dia nggak dibolehin nyetir mobil sama ortunya karena belum 17, padahal cowok-cowok temen Vella yang lain biar sama-sama SMP udah boleh bawa sendiri!
• Minus 10 karena dia itu rambutnya cuma cepak biasa, padahal cowok-cowok temen Vella yang lain itu rambutnya gaya abhies.
• Minus 10 buat dia karena dia itu nggak suka ketempat-tempat dugem Di, padahal Vella suka banget ke sana, malu banget nggak sih punya cowok kayak gitu.
• Minus 10 buat dia lagi Di, karena dia nggak punya satu pun jacket XSML, padahal cowok-cowok temen Vella yang lain sering banget belanja disana, kalau dia sih paling pake bajunya bangsa bangsa jacket yang merek FILA (idih banget nggak sich Di!).
• Minus 10 banget (dan yang ini banget banget-banget) karena dia masih suka bawa makanan dari rumah buat makan siang ke sekolah! Gila yah Di, malu-maluin banget nggak sih!
Sumpah yah Di, Vella malu banget sama dia, kayaknya mau putus aja deh Di.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dear Diary,
Hari Ini valentine, pas Evan ke kelas Vella mau kasih kado, Vella cuma diem aja. Seharian itu Di, Vella ngindarin dia abis-abisan, dia bingung gitu kayaknya Di, kenapa Vella ngindar terus.
Sampe rumah dia nelepon Vella, Vella males tapi ngomong sama dia Di, Vella suruh pembantu bilang ke Evan kalau Vella belum pulang. Dia nelepon 4 kali hari itu tapi Vella males nerima.
Kira-kira 3 harian deh kayak gitu, tiap di sekolah Vella ngindarin Evan pake cara ke WC cewek lah atau ngumpet-ngumpet lah, dan di rumah Vella selalu nggak mau nerima telepon dari dia, kayaknya Vella bener-bener udah illfeel dan malu pacaran sama dia Di!
Akhirnya waktu itu hari Senin, seperti biasa pas di sekolah, Vella ngindarin dia. Pas pulang sekolah Vella ngumpul di kantin sama temen-temen Vella.
Mereka pada nanya kok Vella ngindarin Evan terus Vella diem aja, tapi setelah didesak akhirnya Vella ngaku juga Vella ngomong, "Ah bete banget gue sama tuh cowok, udah nggak ada modal mendingan gaul, dan mukanya setelah gue pikir-pikir biasa banget, ya ampun kok gue dulu mau yah jadi sama dia? dipelet kali yah gue!!"
Tiba tiba semua pada diem dan ngeliat ke arah punggung Vella, Vella bingung dan nengok Di, ya Tuhan Di, ternyata ada Evan di belakang Vella dan kayaknya dia denger yang Vella baru ucapin barusan. Vella cuma bisa diem tapi Vella sempet ngeliat Evan sebentar. Dia diem, mukanya nunduk ke bawah terus dia pelan-pelan pergi dari situ.
Vella diem aja, ada beberapa yang ngomong "Hayo loo Vel, dia denger lho!!"
Tapi ada juga yang ngomong, "Udahlah Vel, baguslah denger, nggak ada untungnya tetep sama dia, ntar elo juga bisa dapet yang lebih bagus."
Bener juga yah Di, ya udah Vella cuek aja, syukur deh kalau dia denger. Dia mau minta putus juga ayo, mau banget malah Vella.
Dua hari pun berlalu Di, dan sejak saat Evan udah nggak berusaha nyamperin Vella di sekolah atau nelepon Vella. Tiap ketemu di sekolah dia cuma diem dan ngelewatin Vella aja.
Seminggu berlalu, 2 minggu berlalu sejak hari itu, Vella mulai ngerasa ada sesuatu yang ilang Di, nggak tau kenapa Vella mulai ngerasa kehilangan sesuatu, kadang-kadang Vella suka bengong bingung sendiri, cuma Vella berusaha ilangin perasaan itu. Vella nggak tau kenapa jadi males kemana mana, pengennya sendiri aja, males ngapain. Semua orang jadi bingung kenapa Vella berubah jadi kayak gini. Vella sendiri juga nggak tau kenapa Di.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dear Diary,
Minggu malem nih Di, Ujan deres banget, Vella diem dan ngerenung di dalam kamar. Tiba-tiba di channel V ada lagunya Janet Jackson Di! Tau kan liriknya?
Doesn't really matter what the eyes is seeing,
Cause im in love with the Inner being.
Saat itu tiba-tiba Vella nangis Di, Vella baru sadar... Betapa baiknya Evan... Vella nangis senangisnya Di, karena Vella baru sadar betapa begonya Vella...
• Minus 10 karena Evan nggak punya HP Di, tapi plus 100 karena dia tiap malem rela jalan jauh ke wartel buat Nelpon Vella ngucapin selamat tidur setiap hari...
• Minus 10 karena dia nggak dibolehin nyetir mobil sama ortunya karena belum 17 Di, tapi plus 100 karena tiap malem minggu dia rela naik sepeda jauh dari kemang ke bona indah khusus ngapelin Vella biar ujan sekalipun...
• Minus 10 karena dia rambutnya cuma botak biasa dan nggak suka di spike, tapi plus 100 karena dalam keadaan rambut Vella apapun baik bagus maupun lagi jelek, mau salah potong atau salah blow atau salah model dia selalu bilang Vella cantik banget...
• Minus 10 karena dia nggak suka ke tempat dugem Di, tapi plus 100 karena dia rela nemenin Vella ke tempat-tempat kayak gitu, meski dia nggak suka dan rela dimarahin ortunya karena pulang pagi nemenin Vella... dengan naik taksi ke rumahnya...
• Minus 10 karena Evan nggak punya jacket XSML dan hanya punya jacket FILA biasa, tapi plus 100 karena kalau ujan di sekolah dia selalu minjemin Vella jacketnya meski dia sendiri kedinginan...
• Minus 10 karena dia bawa makan siang ke sekolah, tapi plus 100 karena ternyata nabung uang jajan makang siangnya buat beli kado valentine buat Vella...
Dari 60 minus yang Evan punya Di, dia punya 600 Plus di hati Vella... dari 1000 kekurangan Evan, dia punya semilyar kebaikan... Ya Tuhan Di, betapa begonya Vella yah... Vella yang beruntung sebenernya punya cowok Evan, dan Vella juga yang nyakitin Evan, padahal nggak pernah sekalipun dia nyakitin Vella. Malemnya Vella nangis lama banget Di.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dear Diary,
Vella ketemu sama Evan di sekolah. Vella kejar dia dan bilang Vella mau ngomong, Evan diem aja, tapi pulang sekolah dia nanya Vella mau ngomong apa. Vella kasih dia kartu buatan Vella, Vella cium pipi dia dan Vella bilang minta maaf karena Vella udah nyakitin dia. Dia cuma diem aja terus pulang... Vella cuma bisa diem karena sadar, Vella yang berbuat, Vella juga yang kehilangan... Sakit banget rasanya Di, Vella pulang sekolah nangis tapi juga sadar itu semua Vella yang bikin dan Vella pula yang nanggung resiko-nya...
Malem itu tiba tiba mama ngetok pintu kamar Vella, katanya ada telepon. Ternyata bener Di, itu Evan, dia udah maafin Vella, dia udah lupain semuanya... aduh Di, girang banget hati Vella, hi hi hi senengnya.
Nanti malem Evan mau kesini Di, dan Vella mau dandan secantik-cantiknya buat Evan, jadi Vella udahan dulu yah Di... thanx banget udah denger curhat-nya Vella, Vella belajar satu hal Di:

Hargailah apa yang kamu miliki sekarang,
Karena tanpa kamu sadari,
Kamu begitu beruntung telah memiliki-nya.

Selamat malem diaryku...

NB: Minus 10 Di, karena mukanya tidak tampan, tapi plus 100 karena hatinya luar biasa tampan...

Doesnt' Really Matter what The eyes is seeing cause im in love with the Inner being.
for me that's nice story. jangan pernah ngeliat orang dari penampilan luar-nya aja. ga ada maksud lain, apalagi buat nyindir. cuma buat sharing . thank you ya buat yg udah baca hehe

2009/10/04

Kisah Seekor Belalang

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak.
Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya
tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati
kebebasannya.

Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain.
Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat
lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya,
“Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh,
padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk
tubuh ?”.

Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan,
“Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang
yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang
aku lakukan”.

Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak
itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi
belalang lain yang hidup di alam bebas.

Renungan :
Kadang-kadang kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah
juga mengalami hal yang sama dengan belalang.

Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan
yang beruntun, perkataan teman atau pendapat tetangga,
seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang
membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai
mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita
tanpa pernah berpikir benarkah Anda separah itu?
Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih mempercayai
mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tidakkah Anda pernah mempertanyakan kepada nurani bahwa
Anda bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau Anda
mau menyingkirkan “kotak” itu?
Tidakkah Anda ingin membebaskan diri agar Anda bisa mencapai
sesuatu yang selama ini Anda anggap diluar batas kemampuan
Anda?

Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan
untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa
yang kita alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai
apapun yang Anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang,
tapi bila Anda sudah sampai di puncak, semua pengorbanan
itu pasti akan terbayar.

Kehidupan Anda akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup
pilihan Anda. Bukan cara hidup seperti yang mereka pilihkan
untuk Anda.

2009/06/24

Take Me With You

Forgive me if I seem forward,
But I've never been in front of anything like you,
It's the last place I ever thought I'd be when I woke up this morning,
Is it true that you are always this breathtaking?,
And you're smart and you're willing,
And my god this is killing me,

Tell me all the things you never said,

We can lie here and talk for hours in my bed,
I don't have anything to hide,
I don't have anything everything is not for certain,
I don't have anything to hide,
I don't have anything everything is not for certain,

You started to see right through me,

And I'm loving every minute of it,
Its like I'm born again every time I breath in so,
If you're curious my favorite color's blue,
And I like to sing in the shower,
If you like I'll sing to you,

Tell me all the things you never said,

We can lie here and talk for hours in my bed,
I don't have anything to hide,
I don't have anything everything is not for certain,
I don't have anything to hide,
I don't have anything everything is not for certain,

Tell me all of your hopes,

All of your dreams,
I want you to take me there (take me there),
Tell me all of your hopes,
All of your dreams,
I want to take you there (take you there),
Tell me everything,
Every breath,
I want you to know I'll be there (know I'll be there),
There's just one more thing,
One request,
I want you to take me with you,

Take me with you,

I will never let you down,
I will love you now and forever (now and forever)


Take Me With You by Secondhand Serenade

2009/06/23

Your Call

Waiting for your call, I'm sick, call I'm angry
Call I'm desperate for your voice
Listening to the song we used to sing
In the car, do you remember
Butterfly, Early Summer
It's playing on repeat, Just like when we would meet
Like when we would meet

Cause I was born to tell you I love you

And I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

Stripped and pollished, I am new, I am fresh

I am feeling so ambitious, you and me, flesh to flesh
Cause every breath that you will take
When you are sitting next to me
Will bring life into my deepest hopes, What's your fantasy?
(What's your, what's your...)

Cause I was born to tell you I love you

And I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

And I'm tired of being all alone, and this solitary moment makes me want to come back home

[X4]
(I know everything you wanted isn't anything you have)

Cause I was born to tell you I love you

And I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

Cause I was born to tell you I love you

And I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight
(I know everything you wanted isn't anything you have)




Your Call by Secondhand Serenade

2009/03/26

doushite....

Doushite kimi wo suki ni natte shimattan darou...

Saikin,kokoro no koe wa dare ga kiita mo nai..
sore mo ii,sono hou ga ii..
Daga,kokoro no koe wo kimi ni tsutaetai..daijoubu dayo..
Kimi ga suki dattara machigatteiru no??

2009/03/17

Elegi Sebuah Nurani

Ampunilah dosaku..
Dosa kedua orangtuaku..
Dosa guru2ku..
Dosa saudara2ku..
Dosa teman2ku..
Dosa sahabat2ku..
Dosa semua muslimin dan muslimah..

Ijinkan aku berada dalam ridho-Mu..

Tenangkanku dalam damai-Mu..
Tak kuasa diri ini berada dalam kehidupan saat ini..
Ingin kuhempaskan air mata,nurani pun tak kunjung tertawa..
Kini ku hanya seorang insan dalam diri meratapi..

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun...

2009/03/16

biarkan berlalu

letih aku bila menatap
segala kisah dalam dirimu
pengorbanan dan penantian
hanya terbuang dan sia-sia

kau hempaskan tubuh ini
kau goreskan luka hati

takkan aku kenal lagi
tulus cinta yang kau beri
pergilah cintaku
lupakan dirinya

takkan aku ingat lagi
sakit hati yang kau beri
pergilah cintaku
biarkan berlalu

2009/01/07

senandungku...

Ada nada dalam sebuah drama,terhentak tergerak berarak mengiring syahdu sendu pilu kelabu memuncak meninggalkan jejak tanpa arah...
terpukau aken satu makna membuaikan irama dalam nyata..
berlari menari menyanyi hilangkan sunyi dalam nurani..
biarlah hati ini bernyanyi kala mata mulai menitikkan tangisnya..
sebuah tangis yang mengguncangkan irama dalam memori..
yang kian lama kian kemari menanti hari membuka tirai nurani sendiri..
sebuah senandung kuciptakan untuk hati..

2009/01/06

aku dan kamu itu....

aku dan kamu itu…
tak bisa kita pungkiri sebenarnya, qta sebagai makhluk sosial tentunya tak bisa lepas dari peran orang lain…
toh secara nyata kita itu ada di dunia ini karena ada seseorang yang melahirkan kita, yakni ibunda kita tercinta..sedangkan kita dibesarkan tak luput dari kasih sayang orang tua dan saudara2 kita..
lambat laun membesar dan bertambah tua, kita mulai mngenal dunia luar, hal tersebut membuat qta lebih mngenal apa arti tetangga, teman, sahabat, guru, bahkan sopir angkot sekalipun..tak lepas dari adanya aksi-interaksi kita dalam mnjalani hidup ini…
namun tak bisa kita pungkiri juga..semua itu adalah kehendak Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang…berkat-Nya lah kita masih bisa membuka mata kita, menghirup udara, menikmati hidup kita ini..untuk itu mari kita mensyukuri ni’mat dari-Nya…
tak lepas dari peranan diri qta sbagai makhluk sosial..tentunya kita tidak bisa seenaknya juga membebankan ego kita terhadap orang lain..
pada dasarnya qta sama2 punya kelebihan dan kekurangan..untuk itulah kita harus saling melengkapi, mengerti, memahami..dan memaafkan..